Jakarta identik sebagai wilayah padat, macet, dan kerap membuat warganya mengalami stres. Namun begitu, Jakarta selalu memiliki pesona untuk mengundang para pendatang baru, ada banyak hal menarik tentang Jakarta. Nah berikut ini adalah 7 fakta unik tentang kota Jakarta.
1. Sebelum dinamakan Jakarta, Ibukota Negara Indonesia ini sempat berganti nama sebanyak 13 kali
Banyak orang yang belum tahu kalau kota Jakarta sempat berganti nama hingga 13 kali sejak tahun 1527. Ini dia pergantian nama-nama kota Jakarta dalam kurun waktu lebih dari 4 abad
- Di abad ke-14 dikenal sebagai Sunda Kelapa, sebuah kota pelabuhan yang sukses menjadi pusat perdagangan di Asia.
- Pada 22 Juni 1527, nama Sunda Kelapa pun diubah menjadi Jayakarta oleh Fatahillah. Nama Jayakarta sendiri memiliki arti sebagai kota kemenangan,
- Kota ini berubah nama lagi menjadi Stad Batavia, saat Belanda mulai menduduki Indonesia di tahun 1621.
- Di tahun 1905, nama Stad Batavia pun berubah menjadi Gemeente Batavia.
- Di tanggal 8 Januari 1935, kota ini pun memiliki nama baru, yakni Stad Gemeente Batavia.
- Saat Jepang menjajah Indonesia, nama kota ini pun kembali berganti menjadi Jakarta Toko Betsu Shi.
- Di tahun 1945, tepatnya setelah kemerdekaan, nama Jakarta Toko Betsu Shi pun berubah menjadi Pemerintah Nasional Kota Jakarta.
- Tanggal 20 Februari 1950, tepatnya pada masa Pemerintahan Pre Federal, nama Stad Gemeente Batavia pun dipilih kembali sebagai nama baru kota Jakarta
- Hanya berselang 1 bulan, yakni di tanggal 24 Maret 1950 lagi-lagi terjadi pergantian nama. Stad Gemeente Batavia pun berubah menjadi Kota Praj’a Jakarta
- 18 Januari 1958, sebagai daerah swatantra, kota Praj’a Jakarta pun berganti menjadi Kota Praja Djakarta Raya.
- Tahun 1961, kota ini kembali berubah nama menjadi Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya
- Berdasarkan UU No. 10 tahun 1964, kota bersejarah ini ditetapkan menjadi ibukota negara dan resmi berganti nama menjadi Jakarta.
- Nama Jakarta pun semakin dipoles dengan menambahkan kata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di tahun1999. Dan nama ini bertahan hingga sekarang.
2. Ternyata Maskot Jakarta Bukan Monas
Kalau Anda ditanya mascot kota Jakarta, mungkin spontan Anda akan langsung menjawab: Monas. Padahal jawaban itu salah. Ternyata maskot Jakarta yang sebenarnya adalah patung burung Elang Bondol dan Salak Condet yang berada kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Maskot Burung Elang Bondol dan Salak Condet telah ditetapkan pada 1989. Elang Bondol dan Salak Condet sendiri memang dahulu sering terlihat saat Jakarta masih rimbun dengan pepohonan. Namun karena Jakarta sudah padat menduduk dan terdapat gedung-gedung perkantoran dan pemukiman penduduk, kedua maskot sepertinya menghilang.
3. Buat yang suka sejarah, kota Jakarta menpunyai 47 museum
Tidak hanya untuk belanja, Jakarta juga menjadi kota menyenangkan untuk menambah pengetahuan. Tahukah Anda kalau Jakarta memiliki 47 museum yang bisa di datangi. Sebut saja mulai dengan Museum Fatahillah Jakarta, Museum Taman Prasasti, Museum Wayang, Museum Mohammad Hoesni Thamrin, Museum Sumpah Pemuda, Museum Nasional atau Museum Gajah, dan lainnya.
4. Tidak perlu jauh-jauh belanja ke luar negeri, karena Jakarta termasuk kota dengan jumlah mall terbanyak di dunia
Bagi pencinta shopping, Jakarta merupakan kota menyenangkan. Betapa tidak ada 173 mal yang tersebar di seluruh kawasan Jakarta. Dengan jumlah ini Jakarta dikenal sebagai salah kota yang memiliki mal terbanyak di dunia. Sejumlah mal besar seolah dapat mewakili Jakarta sebagai salah kota yang tidak mau kalah dengan kota terkenal lainnya. Sebut saja Plaza Senayan, Senayan Citi, Pacific Place, Grand Indonesia, dan sederet lainnya membuat Jakarta menjadi tempa belanja menyenangkan.
5. Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta pertama kali digelar pada tahun 1968
Warga Jakarta pasti sudah tidak asing lagi dengan Jakarta Fair. Acara yang selalu diadakan menjelang HUT Jakarta ini pun tak pernah gagal menarik para pengunjung. Tapi tahukah Anda tentang asal-muasal Jakarta Fair ini? Ternyata, Jakarta Fair ini pertama kali digagas oleh Syamsudin Mangan, Ketua Kamar Dagang tahun 1968, dan kemudian dilaksanakan oleh Gubernur Jakarta masa itu, yakni Ali Sadikin. Pada awal digelar, Jakarta Fair bertempat di Monas.
6. Jakarta memiliki Stasiun Kereta Api Terbesar se-ASEAN
Stasiun Jakarta Kota sempat menjadi stasiun terbesar se-ASEAN dengan 580 kereta api yang bolak-balik setiap harinya. Ini juga merupakan fakta unik karena Stasiun Jakarta Kota yang dibangun sejak zaman kolonia Belanda, merupakan stasiun terbesar se-Asean. Tahukan Anda ada 580 kereta api datang dan pergi setiap harinya. Stasiun Jakarta Kota telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui surat keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 tahun 1993.
7. Jakarta adalah kota dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia
Kemewahan Jakarta tak pelak mengundang para pedatang untuk tinggal dan mencari pekerjaan. Hal inilah yang membuat pertumbuhan penduduk di Jakarta semakin meningkat di setiap tahunnya. Peningkatan jumlah penduduk secara signifikan ini menyebabkan Jakarta menjadi kota paling padat di Indonesia. Jumlah penduduk Jakarta 9.992.842 jiwa dengan luas wilayah 664.01 km2. Hal ini membuat Jakarta sebagai kota terpadat. Sebagai ibu kota Jakarta sejak dahulu selalu banyak mengundang orang daerah untuk mencoba peruntungan ke ibu kota.
-- Sumber: intronesia