Sikap dan sifat pragmatis seringnya membuat kita lupa menjadi kritis. Di alam demokrasi, sebenarnya hal inilah yang sebisa mungkin kita hindari.
Mungkin kita memang akan memperoleh hal yang praktis dan populis, namun itu membuat kita terlena hingga lupa bahwa apa yang kita putuskan saat ini berdampak hingga paling tidak lima tahun kedepan. Sikap pragmatis hanya untuk jangka pendek, sementara yang kita perlukan adalah apa yang akan kita rasakan pada jangka panjang.
Membuat pilihan memang perlu kehati-hatian. Bahkan, memberikan pilihan kepada masyarakat juga bukan suatu hal yang mudah. Namun, kami tidak akan menyerah demi masa depan Jakarta yang lebih cerah.