Meski baru dua tahun jadi Anggota DPRD DKI Jakarta, Purwanto sudah mencuri perhatian. Politisi Partai Gerindra ini disebut-sebut sebagai calon potensial pemimpin masa depan Jakarta.
Rekam jejak, BPH-akronim dari Bang Haji Purwanto-yang aspiratif, peduli dan rajin turun menyelesaikan permasalahan warga Ibu Kota, khususnya di Jakarta Selatan dipuji para tokoh dan pejabat Pemprov DKI Jakarta.
Bahkan Gubernur DKI Jakarta dalam berbagai kesempatan mengucapkan terima kasih dan merasa terbantu dengan hadirnya Purwanto di DPRD, menjadi mitra Pemprov DKI Jakarta terutama saat Jakarta menghadapi pandemi Covid-19.
“Kalau tidak ada kemitraan akan berat. Pak Purwanto ini anggota dewan yang aspiratif selalu membawa apa yang menjadi keinginan warga, mudah-mudahan beliau dimudahkan dalam amanahnya,” ujar Anies.
Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Marullah Matali juga mengatakan hal yang sama. Dia mendoakan Purwanto menjadi pemimpin masa depan. “Karena keinginannya tulus membangun kampungnya DKI Jakarta,” ujarnya.
Bahkan, mantan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta yang juga Anggota DPRD DKI Jakarta, M. Taufik menyebut Purwanto sebagai pahlawan partai. Dia menilai, Purwanto sukses menjalankan instruksi dan amanat partai pimpinan Prabowo Subianto itu.
Salah tokoh masyarakat di Jakarta Selatan H. Abdul Kholid Raimin juga mengapresiasi kinerja Purwanto.
“Alhamdulillah kami punya wakil rakyat yang menjadi harapan kita semua selama ini, kami berharap beliau bukan hanya sebagai wakil rakyat saja tapi nantinya mampu menjadi pemimpin masa depan di DKI Jakarta,” ujarnya.
Pada Pemilu 2019 lalu, Purwanto meraup 36.782 suara dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta 8 yang meliputi Kecamatan Jagakarsa, Pasar Minggu, Pancoran, Mampang dan Tebet. Dia memperoleh suara tertinggi di Jakarta.
Menanggapi banyaknya pujian itu, Purwanto berjanji, menjalankan tugas sebaik-baiknya sebagai wakil rakyat seluruh warga DKI Jakarta, tidak melihat warna dan perbedaan.
“Kita terlahir dari masyarakat dan akan kembali ke masyarakat, jangan lihat warna, jangan lihat perbedaan, anggap semua ini adalah rahmat, yang menyatukan kita”, ungkap mahasiswa yang sedang menyelesaikan magister Hukum di Universitas Indonesia ini.
---
Sumber: rm.id
